Pengaruh Penambahan Pure Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Karakteristik Tahu Walik
Abstract
Tahu walik merupakan perpaduan antara tahu yang di balik dengan olahan bakso ayam. Modifikasi tahu walik dengan penambahan isian daun kelor sebagai sumber zat besi (Fe) dan antioksidan kemungkinan juga akan berpengaruh terhadap karakteristik mutu organoleptik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karateristik organoleptik dan uji obyektif zat besi (Fe), kapasitas antioksidan, kadar air dan kadar protein tahu walik pure daun kelor. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode eksperimental. Jenis penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dan dilanjutkan melakukan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh yang sangat nyata pada perlakuan penambahan pure daun kelor terhadap warna, mutu warna, tekstur, rasa, aroma, mutu aroma dan penerimaan keseluruhan. Dan hasil penelitian uji obyektif laboratorium menunjukan ada perbedaan yang nyata terhadap kadar zat besi (Fe), kapasitas antioksidan dan kadar air, tetapi tidak ada perbedaan yang nyata terhadap kadar protein tahu walik dengan penambahan pure daun kelor. Hasil perlakuan yang bisa diterima adalah penambahan pure daun kelor sebanyak 10% pure daun kelor dari berat daging ayam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Subagio. (2016). Strategi Pencapaian Swasembada Kedelai dengan Pengembangan Sumber Protein Nabati Alternatif. Jurnal Pangan. Jurnal Pangan, 19(2), 127-134.
Permatasari, P. d. (2015). Analisis Pengaruh Modal, Bahan Baku, Bahan Bakar, dan Tenaga Kerja Terhadap Produksi Pada Usaha Tahu di Kota Semarang Tahun 2015. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 3-4.
Serawati, I. D. (2019). Strategi Pemasaran Produk Kuliner Tahu Walik. Journal of Industrial, 14-21.
Amanda, M. F. (2020). Pengaruh Aplikasi Biourine Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.). Jurnal Produksi Tanaman, 41-48.
Fatimah, S. (2009). Studi Kadar Klorofil dan zat besi (Fe) pada beberapa jenis bayam terhadap jumlah eritrosit tikus putih (rattus norvegicus) anemia. UIN Malang, -.
Rukmana, R. (1994). Bertanam Kangkung. Yogyakarta: Kanisius.
Dewi AL. (2010). Formulasi cookies berbasis pati garut (Maranta arundinaceae Linn.) dengan penambahan tepung torbangun (Coleus amboinicus Lour) sebagai sumber zat gizi mikro [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Winarno, F. G. (2008). Ilmu Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Poernomo, A. A. (1990). Rekayasa alat pengering ikan berbahan bakar sekam. Hlm. 288. Seminar Nasional Teknologi Pengeringan Komoditas Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Jakarta, 21-22 November: Seminar Nasional Teknologi Pengeringan Komoditas Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.
Rohyani IS, Aryanti E, Suripto. (2015). Potensi Nilai Gizi Tumbuhan Pangan Lokal Pulau Lombok Sebagai Basis Penguatan Ketahanan Pangan Nasional. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon., 1 (7) : 1698-1701. ISSN: 2407-8050.
Marta, N. W. (2019). Karakteristik Bakpao Berdasarkan Penambahan Ektsrak Cair Daun Kelor (Moringa oleifera). . Diss. Poltekkes Denpasar.
Krisnadi, A. D. (2015). Kelor Super Nutrisi. Blora: Pusat Informasi Dan Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia.
Kustiani, A. 2. (2013). Pengembangan Crackers Sumber Protein dan Mineral dengan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) dan Tepung Badan Kepala Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Bogor : IPB: Skripsi.
Ilona, A. D. (2015). Pengaruh penambahan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dan waktu inkubasi terhadap sifat organoleptik yoghurt. Jurnal Tata Boga, 4(3).
Zakiatul, A. R. (2016). Studi Tentang Tingkat Kesukaan Responden Terhadap Penganekaragaman Lauk Pauk dari Daun Kelor (Moringa oleifera). Journal Boga , (5):17-22.
Sundari, D. (2015). Pengaruh Proses Pemasakan terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein. Jakarta Pusat: Media Litbangkes, Vol. 25 No. (4) Hal: 235-242.
AKG 2019. Angka Kecukupan Gizi 2019. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Antarini, A. A. (2022). The effect of using various tea types on the characteristics of wong tea balinese tradisional beverage. . International Research Journal of Engineering, 8(2), 1-13. https://doi.org/10.21744/irjeis.v8n2.2060.
Kurniasih. (2014). Khasiat dan Manfaat Daun Kelor. Yogyakarta: Pustaka Baru .
Yashika, dkk. (2018). Pengaruh perbandingan umbi kimpul (Xanthosoma sagittifolium) dengan daun kelor (Moringa oleifera) terhadap karakteristik keripik simulasi. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology), Vol. 5(1), 01 -10.
Saputri, G. (2019). Penetapan Kadar Protein Pada Daun Kelor Muda Dan Daun Kelor Tua (Moringaoleifera L.) Dengan Menggunakan Metode Kjeldahl. Jurnal Analis Farmasi Volume 4, Hal108 – 116.
Winarno, F. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
DOI: https://doi.org/10.33992/jig.v13i1.2149
Copyright (c) 2024 A.A Sagung Mirah Adi Kencana Putri, Anak Agung Nanak Antarini, SST,. MP, Ni Putu Agustini,SKM.M.Si

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Ilmu Gizi : Journal of Nutrition Science Terindeks Pada :
Jurnal Ilmu Gizi : Journal of Nutrition Science Ciptaan disebarluaskan di bawah Creative Commons Attributions-ShareAlike 4.0 International License
View My Stats