Gambaran Karakteristik Ibu Dengan Bayi Yang Mengalami Kelainan Kongenital Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Tahun 2020

Ni Ketut Ayu Murtini, Ni Gusti Kompiang Sriasih, Ni Wayan Suarniti

Abstract


Kelainan kongenital adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir yang dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetic. Kelainan kongenital dapat diklasifikasikan berdasarkan International Clasification of Diasease (ICD)10. Penelitian ini untuk bertujuan mengetahui proporsi dan mengidentifikasi ibu yang melahirkan bayi yang mengalami kelainan kongenital berdasarkan usia, pendidikan, paritas dan kebiasaan merokok. Bayi  yang dirawat sebanyak 791 bayi, 153 kasus (19,3%) mengalami kelainan bawaan. Jenis kelainan ditemukan yaitu sistem percernaan sebanyak 59 kasus (40%), sistem sirkulasi  42 kasus (28,6%),  kelainan kromosom 17 kasus (11,6%), sistem saraf 15 kasus (10,2%), sistem muskeloskeleton 6 kasus (4,1%), sistem perkemihan dua kasus (1,4%), system pernafasan satu kasus (0,7%) dan malformasi kongenital lain satu kasus (0,7%). Subjek penelitian berdasarkan karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan kelainan bawaan, sebagian besar berada pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak 111 orang (75,5%), paling banyak dengan multipara 93 orang (63,3%), tingkat pendidikan menengah paling dominan sekitar 76 orang  (51,7%) dan sebagian tidak merokok sekitar 67 orang (89,5%).  Hasil penelitian ini menunjukkan faktor ibu mempunya peran penting terjadinya kelainan bawaan pada bayi.

Kata kunci: Kelainan kongenital, Karakteristik Ibu, Rumah Sakit 

 

Congenital disorders are disorders that have been present since birth which can be caused by genetic or non-genetic. Congenital abnormalities can be classified based on Clasification of Diasease (ICD)10. This study aims to determine the proportion and identify mothers who gave birth to babies with congenital abnormalities based on age, education, parity and smoking habits. 791 babies were treated, 153 cases (19.3%) had congenital abnormalities. The types of abnormalities found were the digestive system in 59 cases (40%), the circulatory system 42 cases (28.6%), chromosomal abnormalities in 17 cases (11.6%), the nervous system in 15 cases (10.2%), the muskeloskeleton system 6 cases (4.1%), urinary system in two cases (1.4%), respiratory system in one case (0.7%) and other congenital malformations in one case (0.7%). Research subjects based on the characteristics of mothers who gave birth to babies with congenital abnormalities, most of them were in the age range of 20-35 years as many as 111 people (75.5%), the most with multipara 93 people (63.3%), secondary education was the most dominant about 76 people (51.7%) and some do not smoke about 67 people (89.5%). The results of this study indicate that maternal factors have an important role in the occurrence of congenital abnormalities in infants.

Keywords: Congenital disorder, Mother characteristic, Hospital


Keywords


kelainan kongenital; karakteristik ibu; rumah sakit

References


Kementerian Kesehatan, RI.2019. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Manuaba, I.B.G., 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan, Edisi 2. EGC, Jakarta.

Gustina, E., 2016. Hari Kelainan Bawaan Sedunia Cegah Bayi Lahir Cacat dengan Pola Hidup. tersedia dalam Sehat,www.depkes.go.id/.../3-maret-hari- kelainan-bawaan-sedunia- cegah-bayi-lahir- cacat-d. diakses tgl 20 Desember 2016.

Purwoko, M. (2019). Faktor Risiko Timbulnya Kelainan Kongenital. MAGNA MEDICA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan, 6(1). https://doi.org/10.26714/magnamed.6.1.2019.51-56.

Bustami. (2017). Faktor Penyakit Infeksi, Penggunaan Obat dan Gizi Ibu Hamil Terhadap Terjadinya Kelainan Kongenital pada Bayi Baru lahir. Jurnal Kesehatan, volume VII, 120–126.

Antara, P., dan Artana, W., 2018. Insidens dan karakteristik kelainan kongenital traktus gastrointestinal pada neonatus di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2015. Medicina49(3), 423–427. https://doi.org/10.15562/Medicina.v49i3.18.

Maritska, Z., & Kinanti, S. R. A. (2016). Kejadian dan Distribusi Kelainan Kongenital Pada Bayi Baru Lahir di RS dr . Moehammad Hoesin Palembang Periode Januari-November 2015. Jurnal Kedokteran Unila, 1(2), 347–350. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/JK/article/viewFile/1639/1597.

Polii, E. G., Wilar, R., dan Umboh, A. 2016. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kelainan Bawaan Pada Neonatus di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado. e-CliniC, 4(2), 192–197.

Hasanah, R. 2019. Prevalensi dan Faktor risiko Terjadinya Kelainan Bawaan Pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, skripsi, Fakultas Kedokteran Sumatera Utara Medan, Medan.

Notoatmodjo, S., 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Edisi kedua. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Prawiroardjo, S., 2014. Ilmu Kebidanan. Edisi keempat. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Mohammed., 2018. Prevalenceand risk factors of congenital anomalies among neonates in Assuit University Children Hospital. 4th International Scientific Nursing Conference. Sus- tainability in Excellence: The Future of Nursing. Egypt: Port-Said Univer- sity.




DOI: https://doi.org/10.33992/jik.v9i2.1419

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal of Midwifery)
Published by Midwifery Department of Health Polytechnic, Ministry of Health, Denpasar
Jl. Raya Puputan No. 11A, Renon, Denpasar, Bali
Phone: +62 812-3974-4087
Website: http://www.poltekkes-denpasar.ac.id/kebidanan//
Email: jikpolkesden01@gmail.com

ISSN: 2338-669X (Print)
ISSN: 2721-8864 (Online)
DOI : 10.33992/jik

"