Konsumsi Inhibitor dan Enhancer Zat Besi Kaitannya Dengan Status Anemia Pada Siswi SMAN 6 Denpasar

Ni Ketut Rosa Monika, Ida Ayu Eka Padmiari, I Wayan Ambartana

Abstract


Anemia is a condition in which there is a total shortage of red blood cells or hemoglobin levels less than normal or decreased levels of red blood cells/hemoglobin in the blood so that the body's physiological needs are not fulfilled (Nabilla dkk., 2022). This study aims to determine the consumption of iron inhibitors and enhancers in relation to anemia status in female students of SMAN 6 Denpasar Selatan. The type of research used was observational with a cross sectional design. The research sample was 62 class XI students at SMAN 6 South Denpasar. Data collection was carried out by taking hemoglobin levels in female female students and interviews using the SQ FFQ questionnaire on the consumption of iron inhibitors and enhancers. The data collected included data on anemia status, consumption of inhibitors and consumption of iron enhancers in female adolescents. To determine the relationship between anemia status and consumption of iron inhibitors and enhancers. Pearson's correlation analysis was carried out. Anemia categories are divided into 2, namely not anemia (≥12 g/dL) and anemia (<12 g/dL). Based on the research, out of 62 samples, there were 48 female students who were not anemic and 14 female students who were anemic.  The lowest hemoglobin level was 9.1 g/dL, the highest was 17.8 g/dL, the average was 15 g/dL. Consumption of tea (96.7%) and spinach (100.0%), and consumption of oranges (100.0%) and chicken meat (100.0%) in the last 1 month. The results showed that there was a relationship between consumption of iron inhibitors and anemia status in young women (p-value = 0.034). For the analysis test results of consumption of iron enhancers with anemia status in young women showed a relationship (p-value = 0.000).


Keywords


Anemia status, consumption of inhibitors, consumption of iron enhancers.

Full Text:

PDF

References


Chayu, A. I. D. (2019). Kementerian kesehatan republik indonesia politeknik kesehatan medan jurusan gizi program studi diploma iii 2019. 1–75.

Dewi N, K. T. (2020). Pengaruh Penyuluhan Dengan Media Video Terhadap Pengetahuan Anemia Dan Asupan Konsumsi Zat Besi Pada Siswi Sma Denpasar. Poltekkes Denpasar Repository, 53(9), 1689–1699.

Friska Armynia Subratha, H. (2020). Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia Di Tabanan. Jurnal Medika Usada, 3(2), 48–53. https://doi.org/10.54107/medikausada.v3i2.75

Gabriella, C. (2014). Prarencana Pabrik Asam Oksalat dari Ubi Kayu. lim(2009), 1–25.

Gusti, A. S. W. N. A. (2020). Gambaran pengetahuan tentang anemia dan kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 9(1), 103–109.

Halim, D. (2014). Hubungan Asupan Zat Besi Heme dan Non Heme, Protein, Vitamin C Dengan Kadar HB Remaja Putri di SMA Negeri 1 Sijunjung Kabupaten Sijunjung Tahun 2014. Jurnal Gizi Masyarakat, 98.

Harahap, N. R. (2018). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. Nursing Arts, 12(2), 78–90. https://doi.org/10.36741/jna.v12i2.78

Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.

Lamongan, M. (2022). Dan Enhancer Zat Besi Dengan Kejadian Anemia Pada Santriwati Pondok Pesantren Al-Mizan Muhammadiyah. 17(1), 56–61.

Liliaprianty, R. (2020). Gambaran Pola Konsumsi (Inhibitor, Enhancer Zat Besi), Aktivitas Fisik, Dan Asupan Zat Besi (Fe) Pada Remaja Putri Di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/714/

Lisan, F. R. (2015). Penentuan jenis tanin secara kualitatif dan penetapan kadar tanin dari serabut kelapa (Cocos nucifera L.) secara permanganometri. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 4(1), 1–10.

Listiawati, L. P. S. E. (2019). Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah, Konsumsi Pangan Enhancer Dan Inhibitor Zat Besi Berdasarkan Status Anemia Pada Remaja Putri. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Masthalina Herta, Laraeni Yuli, P. D. Y. (2015). Pola Konsumsi(Faktor Inhibitor Dan Enhancer Fe) Dan Status Anemia Remaja Putri. 23(4), 1–12.

Nisa, J., Chikmah, A. M., & Zulfiana, E. (2019). Perilaku Konsumsi Sumber Enhancer Dan Inhibitor Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Kehamilan. Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal, 8(1), 41. https://doi.org/10.30591/siklus.v8i1.1192

Noor Hidayah Nadya, Paratmanitya Yhona, S. S. (n.d.). Hubungan antara asupan zat fe dan asupan protein dengan kejadian anemia pada calon pengantin wanita di wilayah kabupaten bantul.

Nurwahidah. (2018). Hubungan Antara Asupan Zat Besi, Asam Folat dan vitamin C Dengan kadar hemoglobin pada Remaja Putri Usia 15-18 Tahin di SMK Bina Nusantara Ungaran Barat Kapupaten Semarang

Putri, N. R. (2018). Karakterisasi Konsentrasi Tanin pada Teh Hitam dan Teh Hijau Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis.

Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & Anggraini, L. (2019). BUKU REFERENSI Metode Orkes-Ku (Raport Kesehatanku) dalam Mengindentifikasi Potensi kejadian Anemia Gizi pada Remaja.

Roslaini Desi. (2018). Analisa kadar asamoksalat pada air rebusan sayur bayam liar. 1–44.

Royani, I., Irwan, A. A., & Arifin, A. (2019). Pengaruh Mengkonsumsi Teh Setelah Makan terhadap Kejadian Anemia Defisiensi Besi pada Remaja Putri. UMI Medical Journal, 2(2), 20–25. https://doi.org/10.33096/umj.v2i2.22

Safah, N. L. L. (2019). Hubungan motivasi dengan kepatuhan remaja dalam mengkonsumsi tablet Fe Di SMPN 1 Bergas, 6(11), 951–952., 1–10.

Salma. (2021). Hubungan antara asupan zat besi dan vitamin c dengan kejadian suspek anemia pada remaja putri di kabupaten sukoharjo. 6.

Sembiring, D. B. (2017). Hubungan Body Image dengan Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor dan Enhancer Fe) dengan Status Anemia Remaja Putri di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Sirajuddin, Surmita, T. A. (2018). Survey Konsumsi Pangan. In Kementrian Kesehatan RI.

Sukintaka. (2018). Perbedaan Tingkat Stres Siswa yang Mengikuti Bimbingan Belajar dengan yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar. Undergraduate Thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik, 16–40. http://eprints.umg.ac.id/2919/

Tania, L. E. (2018). Hubungan Asupan Zat Besi, Protein Dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Smk Yamas Jakarta Timur Tahun 2018. Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 3(1), 26–31. http://repository.binawan.ac.id/539/1/GIZI - 2018 - LINDAH ELMA TANIA repo.pdf

Widya, Y. (2020). Hubungan Antars Konsumsi Teh dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri SMA Negeri 1 Banyudono. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 13.

Windaningsih, N. K., Kencana, I. K., & Suarjana, I. M. (2018). Gambaran Konsumsi Protein Hewani, Konsumsi Tablet Tambah Darah dan Kejadian Anemia Siswi SMAN 1 Payangan Kabupaten Gianyar. Jurnal Ilmu Gizi : Journal of Nutrition Science, 7(3), 83–91.

Yusuf Habibie, I., Oktavia, F., & Dwi Indiah Ventiyaningsih, A. (2018). Asupan Vitamin C tidak Berhubungan dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di SMA Negeri 5 Kota Malang. Indonesian Journal of Human Nutrition, 5(2), 113–124. https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.02.5

Zarianis. (2006). Efek Suplementasi Besi-Vitamin C Dan Vitamin C Terhadap Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar Yang Anemia Di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Jurnal Kesehatan Masyarakat.




DOI: https://doi.org/10.33992/jig.v13i3.2778

Copyright (c) 2024 Ni Ketut Rosa Monika, Ida Ayu Eka Padmiari, I Wayan Ambartana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Ilmu Gizi : Journal of Nutrition Science Terindeks Pada :

Jurnal Ilmu Gizi : Journal of Nutrition Science Ciptaan disebarluaskan di bawah Creative Commons Attributions-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats