Daya Bunuh Larvasida Bacillus thuringiensis israelensis dan Temephos pada Larva Culex Sp.
Abstract
Abstrak : Culex sp. adalah vektor utama filariasis di Kota Pekalongan. Berdasarkan peneliti terdahulu, larva Culex sp. di Kota Pekalongan resisten terhadap temephos, sehingga perlu dilakukan penempatan larvasida dengan jenis dan mekanisme kerja yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan daya bunuh antara larvasida Bacillus thuringiensis israelensis dan temephos pada larva Culex sp. Penelitian ini berupa kuasi eksperimen dengan desain rancangan Post Test Only With Control Group Design. Sampel larva Culex sp. sebanyak 625 ekor diperoleh dari Kecamatan Kramatsari Kota Pekalongan. Hasil Uji Kruskal Wallis menunjukkan nilai signifikansi = 0,103 ( p value < 0,05), berarti tidak ada perbedaan daya bunuh antara larvasida Bti dan temephos pada larva Culex sp. Larvasida Bti 0,0125 gr/m 2 dapat membunuh 91,2% larva Culex sp. dan larvasida Bti 0,0100 gr/m 2 dapat membunuh 77,6 % larva Culex sp. setelah 24 jam. Larvasida temephos 2,0 gr/m 2 dan 1,6 gr/m 2 mampu membunuh 100% larva Culex sp. setelah 24 jam, karena itu daya bunuh larvasida temepho s lebih tinggi dari larvasida Bti , sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan larva Culex sp. di Kecamatan Kramatsari.
Kata kunci : Larva Culex sp., larvasida Bacillus thuringiensis israelensis , larvasida temephos.
Abstract: Culex sp. is the main vector of filariasis in Pekalongan City. Based on previous research, Culex sp. larvae in Pekalongan City were resistant to temephos, so it is necessary to replace larvicides based on different groups and working mechanisms. The purpose of this study is to know the differences in the killing power of Bacillus thuringiensis israelensis and temephos larvicides on Culex sp. larvae. This was a quasi-experiment with Post Test Only With a Control Group Design. The 625 samples of larvae Culex sp. were collected from Kramatsari District, Pekalongan City. The Kruskal Wallis Test show there wasn’t a difference in the power killing of Bti larvicide and temephos larvicide against Culex sp. larvae (p-value = 0,103). Larvisida Bti 0,0125 gr/m2 membunuh 91,2% Culex sp. larva, dan larvasida Bti 0,0100 gr/m2 membunuh 77,6% Culex sp. larva dalam waktu 24 jam. Larvisida temefos dengan dosis 2,0 gr/m2 dan 1,6 gr/m2 membunuh 100% larva Culex sp dalam waktu 24 jam, oleh karena itu larvasida temefos mempunyai daya bunuh yang lebih tinggi dibandingkan Bti, sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan Culex sp . jentik di Kecamatan Kramatsari.
Kata Kunci : Culex sp. larva, larvasida Bacillus thuringiensis israelensis, dan larvasida temephos.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33992/jkl.v13i2.2899

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.